Senin, 16 November 2015

Menjadi Pelajar yang Sukses

Pada tanggal 16 Nopember 2015 yang bertepatan pada hari Senin di MTs. Al Washliyah Tanjung Morawa Jl. Bandar Labuhan Tanjung Morawa. Dalam kesempatan tersebut saya mendapatkan jadwal untuk menjadi Pembina pada Pelaksanaan kegiatan upacara. Walaupun hari mendung dan akan turun hujan tidak menyurutkan semangat para siswa dan guru-guru yang ada di sekolah tersebut untuk melaksanakan kegiatan rutin itu.

Adapun materi yang saya sampaikan dengan tema "Menjadi Pelajar yang Sukses"

Ada beberapa cara untuk sukses sebagai seorang pelajar, dalam hal ini saya menyampaikan 3 hal untuk menjadi pelajar yang sukses.

Adapun hal tersebut adalah :

1. Niat
Niat adalah rangkaian doa yang diazamkan di dalam hati untuk melakukan sesuatu hal yang ingin kita capai. Dalam hal ini adalah niat untuk menjadi pelajar yang sukses, yang memiliki kebulatan tekad untuk menjadikannya sebagai semangat yang membara,hingga menjadi sebuah energi positif yang memberikan kita ribuan kekuatan untuk mencapai tujuan.“Innamal A'malu Binniyat” Segala sesuatu itu dinilai dari niatnya. Insyaallah dengan niat yang baik maka akan mendapatkan kemudahan dari Allah SWT.

2. Bersungguh-Sungguh
Dengan niat yang baik maka sebagai upaya dan usaha maka haruslah kita bersungguh-sungguh dalam melaksanakan niat tersebut. Bersungguh-sungguh dalam hal ini adalah belajar dengan tekun dan disiplin, baik itu pada saat belajar di dalam kelas dan pada saat belajar di rumah. Siswa yang baik adalah yang mau mendengarkan penjelasan dari gurunya pada saat pelaksanaan pembelajaran dan mau mengulang kembali materi pelajaran pada saat berada di rumah. "Man Jadda Wajada" kesunggungguhan akan membuahkan hasil. 

3. Tawakal
Dengan Niat yang baik dan Kesungguhan dalam belajar maka yakinlah bahwa Allah akan memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan apa yang telah diniatkan dan diusahakan. Oleh karena itu berbaik sangkalah kepada Allah. Dalam hadits qudsi "Sesungguhnya Allah itu berdasarkan persangkaan hambaNya".

Semoga dengan niat dan kesungguhan hati yang terbalut dalam ketakwaan kepada Allah, akan mendapatkan hasil yang terbaik. Sehingga bukan hanya kecerdasan Intelegensi yang akan dimiliki oleh siswa tersebut melainkan juga kecerdasan spiritual juga akan dimilikinya.

Semoga dengan materi ini dapat diaplikasikan dan direalisasikan oleh siswa yang bukan hanya ada di MTs. Al Washliyah Tanjung Morawa, melainkan seluruh siswa yang ada di Indonesia. 

Semoga Guru-Guru Indonesia dapat mendidik generasi penerus bangsa yang bukan hanya memiliki Kecerdasan Intelegensi semata melainkan juga memiliki kecerdasan Spiritual yang baik. 

Akhirul Qalam 
Assalamu'allaikum Wr. Wb.

Sabtu, 19 Juli 2014

SEKSI PENDIDIKAN MADRASAH KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DELI SERDANG: PERUBAHAN FORMAT ADK PENGAJUAN BOS FORMAT BARU MIS...

SEKSI PENDIDIKAN MADRASAH KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DELI SERDANG: PERUBAHAN FORMAT ADK PENGAJUAN BOS FORMAT BARU MIS...: BERSAMA INI KAMI BERITAHUKAN BAHWA SESUAI SURAT  KA.KANWIL KEMENAG PROP.SU NOMOR : KW.02/2-d/PP.00/2508/2014 TANGGAL 30 JUNI ...

SEKSI PENDIDIKAN MADRASAH KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DELI SERDANG: PEDOMAN PENULISAN IJAZAH TP. 2013/2014

SEKSI PENDIDIKAN MADRASAH KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DELI SERDANG: PEDOMAN PENULISAN IJAZAH TP. 2013/2014: PEDOMAN PENULISAN IJAZAH DI LINGKUNGAN  MADRASAH TP. 2013/2014 DAPAT ANDA DOWNLOAD DI SINI !

KEUTAMAAN MENGENALI INTELEGENSI SISWA OLEH GURU DENGAN MENGACU PADA KONSEP INTELEGENSI MENURUT PARA AHLI

Manusia beraktivitas, berinteraksi dengan sesamanya bergantung dari kesanggupannya dalam berfikir yang biasa disebut inteligensi. Inteligensi seseorang akan tampak pada perbuatannya. Misalnya, orang yang pandai ilmu pasti, maka disebut berinteligensi di bidang abstrak. Sama halnya jika ia pandai bergaul dalam masyarakat, maka ia disebut berinteligensi di bidang sosial, dan lain-lain. 

Intelektual sering dijadikan indikator berhasil tidaknya siswa di sekolah. Inteligensi setiap individu berbeda-beda. Oleh karena itu, pendidik harus mengerti betul inteligensi setiap peserta didiknya. Jangan sampai salah mengenali. Misalnya, orang tua siswa berasumsi bahwa anak yang pintar ialah yang menguasai ilmu pasti. Maka dari itu, si anak harus masuk jurusan ilmu alam. Padahal,  si anak lebih mampu dan berminat di bidang ilmu sosial. Mindset inilah yang perlu dibenahi. Sebagai pendidik pun semestinya peka terhadap hal ini. Tidak hanya diukur dari nilai hasil belajar saja, melainkan berdasarkan survei minat siswa. Dengan begitu, inteligensi siswa akan ditingkatkan sesuai dengan bidangnya. Dalam mempelajari inteligensi peserta didik, maka pendidik perlu mengetahui definisi dan konsep inteligensi

Beberapa ahli menekankan fungsi inteligensi untuk membantu penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungannya. Beberapa ahli lain menekankan struktur inteligensi dengan menggambarkan sebagai suatu “kecakapan”.
1.  Menurut bahasa, inteligensi diartikan sebagai kemampuan umum dalam memahami hal-hal yang abstrak.
2.  Menurut istilah, inteligensi didefinisikan sebagai kesanggupan seseorang untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dan dapat diabstraksikan pada suatu kualitas yang sama.
               
Definisi dari beberapa ahli:
1.  William Stern
Inteligensi adalah kesanggupan jiwa untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan-kesulitan baru dengan sadar, dengan berfikir cepat dan tepat.

2. Konsep g Charles Spearman
Inteligensi terdiri dari (a) kemampuan bernalar yang sifatnya alamiah dan tunggal (general factor) yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai tugas, serta (b) sejumlah kemampuan khusus (specific factors) yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas spesifik.

3.  Raymond Cattel
Ada dua komponen yang berbeda dari inteligensi umum (g), yaitu fluid intelligence atau kemampuan memperoleh pengetahuan secara cepat dan beradaptasi terhadap situasi baru secara efektif, dan crystallized intelligence atau pengetahuan dan keterampilan yang terakumulasi dari berbagai pengalaman, sekolah, dan budaya.

4. Howard Gardner
class="MsoNormal"> Definisi kecerdasan menurut Gardner:
a.   Kecakapan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya.
b.   Kecakapan untuk mengembangkan masalah baru untuk dipecahkan.
c.    Kecakapan untuk membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang bermanfaat di dalam kehidupannya.

Orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, atau disebut juga multiple intelligence, yang terdiri dari inteligensi bahasa, inteligensi logika-matematika, inteligensi spasial (kemampuan memperhatikan detil-detil pada hal yang dilihat), inteligensi musik, inteligensi kinestetis-ragawi, inteligensi intrapersonal, dan inteligensi naturalis atau inteligensi interpersonal (kemampuan mengenali pola-pola di alam)

5.  Robert Sternberg
Spekulasinya tentang hakikat inteligensi ada tiga distingsi, disebut triarchic theory. Pertama, ia menyatakan bahwa orang dapat lebih atau kurang inteligen dalam tiga bidang yang berbeda, yaitu inteligensi analitis, inteligensi kreatif, dan inteligensi praktis. Sternberg juga berpendapat bahwa perilaku yang inteligen melibatkan interaksi ketiga faktor, yaitu konteks lingkunganpengalaman, dan proses-proses kognitif.

6.  Thurstone
Inteligensi adalah kesanggupan secara keseluruhan, meliputi sejumlah kesanggupan khusus atau disebut primery mental abilities sebagai kesanggupan untuk cepat dan teliti melihat sesuuatu akan kesamaan dan perbedaan, juga kesanggupan untuk mengerti dan memakai bahasa kesanggupan untuk berfikir secara deduktif dan induktif dan lain-lain.

7.  Binet
Inteligensi yaitu pengertian penemuan sesuatu yang baru, ketetapan hati, dan pengeritikan diri sendiri.

8.  Woodworth
Inteligensi meliputi aspek pengenalan sesuatu yang penting, juga penyusunan diri dengan situasi yang baru dan ingatan.

9.  Dearborn
Inteligensi adalah kesanggupan untuk belajar dari pengalaman.

10.  Terman
Inteligensi ialah kesanggupan untuk beajar secara abstrak.
               
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa inteligensi merupakan reaksi mental dan fisik yang dijalankan secara cepat, gampang, sempurna dan dapat diukur dengan prestasi. Inteligensi menunjuk pada cara individu berbuat, apakah berbuat dengan cara yang cerdas atau kurang cerdas atau tidak cerdas sama sekali. Suatu perbuatan yang cerdas ditandai oleh perbuatan yang cepat dan tepat.

sumber :http://herlinatuti.blogspot.com/

INFO UPDATE: FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN KURIKULUM 2013

INFO UPDATE: FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN KURIKULUM 2013

INFO UPDATE: VIDEO PENJELASAN TENTANG KURIKULUM 2013 OLEH MENDIKBUD

INFO UPDATE: VIDEO PENJELASAN TENTANG KURIKULUM 2013 OLEH MENDIKBUD