Selasa, 23 September 2014
Sabtu, 19 Juli 2014
SEKSI PENDIDIKAN MADRASAH KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DELI SERDANG: PERUBAHAN FORMAT ADK PENGAJUAN BOS FORMAT BARU MIS...
SEKSI PENDIDIKAN MADRASAH KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DELI SERDANG: PERUBAHAN FORMAT ADK PENGAJUAN BOS FORMAT BARU MIS...: BERSAMA INI KAMI BERITAHUKAN BAHWA SESUAI SURAT KA.KANWIL KEMENAG PROP.SU NOMOR : KW.02/2-d/PP.00/2508/2014 TANGGAL 30 JUNI ...
SEKSI PENDIDIKAN MADRASAH KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DELI SERDANG: PEDOMAN PENULISAN IJAZAH TP. 2013/2014
SEKSI PENDIDIKAN MADRASAH KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DELI SERDANG: PEDOMAN PENULISAN IJAZAH TP. 2013/2014: PEDOMAN PENULISAN IJAZAH DI LINGKUNGAN MADRASAH TP. 2013/2014 DAPAT ANDA DOWNLOAD DI SINI !
KEUTAMAAN MENGENALI INTELEGENSI SISWA OLEH GURU DENGAN MENGACU PADA KONSEP INTELEGENSI MENURUT PARA AHLI
Manusia beraktivitas, berinteraksi dengan sesamanya bergantung dari kesanggupannya dalam berfikir yang biasa disebut inteligensi. Inteligensi seseorang akan tampak pada perbuatannya. Misalnya, orang yang pandai ilmu pasti, maka disebut berinteligensi di bidang abstrak. Sama halnya jika ia pandai bergaul dalam masyarakat, maka ia disebut berinteligensi di bidang sosial, dan lain-lain.
Intelektual sering dijadikan indikator berhasil tidaknya siswa di sekolah. Inteligensi setiap individu berbeda-beda. Oleh karena itu, pendidik harus mengerti betul inteligensi setiap peserta didiknya. Jangan sampai salah mengenali. Misalnya, orang tua siswa berasumsi bahwa anak yang pintar ialah yang menguasai ilmu pasti. Maka dari itu, si anak harus masuk jurusan ilmu alam. Padahal, si anak lebih mampu dan berminat di bidang ilmu sosial. Mindset inilah yang perlu dibenahi. Sebagai pendidik pun semestinya peka terhadap hal ini. Tidak hanya diukur dari nilai hasil belajar saja, melainkan berdasarkan survei minat siswa. Dengan begitu, inteligensi siswa akan ditingkatkan sesuai dengan bidangnya. Dalam mempelajari inteligensi peserta didik, maka pendidik perlu mengetahui definisi dan konsep inteligensi
Beberapa ahli menekankan fungsi inteligensi untuk membantu penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungannya. Beberapa ahli lain menekankan struktur inteligensi dengan menggambarkan sebagai suatu “kecakapan”.
1. Menurut bahasa, inteligensi diartikan sebagai kemampuan umum dalam memahami hal-hal yang abstrak.
2. Menurut istilah, inteligensi didefinisikan sebagai kesanggupan seseorang untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dan dapat diabstraksikan pada suatu kualitas yang sama.
Definisi dari beberapa ahli:
1. William Stern
Inteligensi adalah kesanggupan jiwa untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan-kesulitan baru dengan sadar, dengan berfikir cepat dan tepat.
2. Konsep g Charles Spearman
Inteligensi terdiri dari (a) kemampuan bernalar yang sifatnya alamiah dan tunggal (general factor) yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai tugas, serta (b) sejumlah kemampuan khusus (specific factors) yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas spesifik.
3. Raymond Cattel
Ada dua komponen yang berbeda dari inteligensi umum (g), yaitu fluid intelligence atau kemampuan memperoleh pengetahuan secara cepat dan beradaptasi terhadap situasi baru secara efektif, dan crystallized intelligence atau pengetahuan dan keterampilan yang terakumulasi dari berbagai pengalaman, sekolah, dan budaya.
4. Howard Gardner
class="MsoNormal"> Definisi kecerdasan menurut Gardner:
a. Kecakapan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya.
b. Kecakapan untuk mengembangkan masalah baru untuk dipecahkan.
c. Kecakapan untuk membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang bermanfaat di dalam kehidupannya.
Orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, atau disebut juga multiple intelligence, yang terdiri dari inteligensi bahasa, inteligensi logika-matematika, inteligensi spasial (kemampuan memperhatikan detil-detil pada hal yang dilihat), inteligensi musik, inteligensi kinestetis-ragawi, inteligensi intrapersonal, dan inteligensi naturalis atau inteligensi interpersonal (kemampuan mengenali pola-pola di alam)
5. Robert Sternberg
Spekulasinya tentang hakikat inteligensi ada tiga distingsi, disebut triarchic theory. Pertama, ia menyatakan bahwa orang dapat lebih atau kurang inteligen dalam tiga bidang yang berbeda, yaitu inteligensi analitis, inteligensi kreatif, dan inteligensi praktis. Sternberg juga berpendapat bahwa perilaku yang inteligen melibatkan interaksi ketiga faktor, yaitu konteks lingkungan, pengalaman, dan proses-proses kognitif.
6. Thurstone
Inteligensi adalah kesanggupan secara keseluruhan, meliputi sejumlah kesanggupan khusus atau disebut primery mental abilities sebagai kesanggupan untuk cepat dan teliti melihat sesuuatu akan kesamaan dan perbedaan, juga kesanggupan untuk mengerti dan memakai bahasa kesanggupan untuk berfikir secara deduktif dan induktif dan lain-lain.
7. Binet
Inteligensi yaitu pengertian penemuan sesuatu yang baru, ketetapan hati, dan pengeritikan diri sendiri.
8. Woodworth
Inteligensi meliputi aspek pengenalan sesuatu yang penting, juga penyusunan diri dengan situasi yang baru dan ingatan.
9. Dearborn
Inteligensi adalah kesanggupan untuk belajar dari pengalaman.
10. Terman
Inteligensi ialah kesanggupan untuk beajar secara abstrak.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa inteligensi merupakan reaksi mental dan fisik yang dijalankan secara cepat, gampang, sempurna dan dapat diukur dengan prestasi. Inteligensi menunjuk pada cara individu berbuat, apakah berbuat dengan cara yang cerdas atau kurang cerdas atau tidak cerdas sama sekali. Suatu perbuatan yang cerdas ditandai oleh perbuatan yang cepat dan tepat.
sumber :http://herlinatuti.blogspot.com/
CARUT MARUTNYA IMPELMENTASI KURIKULUM 2013 T.P 2014/2015
Apakah yang anda rasakan dalam Penerapan Implementasi kurikulum 2013 untuk tahun pelajaran 2014/2015 ???
Pasti dari rekan-rekan pun merasakan hal yang sama tentang implementasi Kurikulum 2013 untuk tahun ajaran baru ini. Kita sebagai pelaksana di sekolah-sekolah sebenarnya membutuhkan sebuah penjelasan yang yang akurat dari Kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemdikbud). Agar tidak timbul pertanyaan-pertanyaan dan prasangka-prasangka yang akan menambah keruetan. nah untuk itu ada baiknya kalau kita menyimak artikel berikut yang kami kutip dari http://www.jpnn.com/.
Masalah Dalam Implementasi Kurikulum 2013 (di Tahun Ajaran 2014/2015)
1. Pengadaan hingga pendistribusian buku terlambat.
2. Pencetakan buku terhambat karena percetakan kekurangan modal.
3. Kepala sekolah tidak memesan buku ke percetakan sesuai jadwal.
4. Banyak guru belum mengikuti pelatihan kurikulum baru.
5. Jajaran Kemendikbud frustasi, karena jadwal dan skema yang disusun bubar.
6. Awal tahun ajaran baru sedianya efektif per 14 Juli, diundur per 4 Agustus.
2. Pencetakan buku terhambat karena percetakan kekurangan modal.
3. Kepala sekolah tidak memesan buku ke percetakan sesuai jadwal.
4. Banyak guru belum mengikuti pelatihan kurikulum baru.
5. Jajaran Kemendikbud frustasi, karena jadwal dan skema yang disusun bubar.
6. Awal tahun ajaran baru sedianya efektif per 14 Juli, diundur per 4 Agustus.
Harris Iskandar sebagai Direktur Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan, kementeriannya saat ini sedang frustasi. Frustasi tersebut dikarenakan carut marutnya persiapan implementasi Kurikulum 2013. "Bahkan sampai Menterinya (Mendikbud Mohamamd Nuh, red) kurang tidur," katanya.
Tahun ajaran baru dimulai sejak 14 Juli lalu, Namun buku-buku kurikulum baru belum sampai disekolah-sekolah.Kemendikbud tidak bisa disalahkan, untuk masalah peredaraan buku itu,
Kelemahan persiapan implementasi kurikulum baru yang paling parah ada di sektor pengadaan buku. Kata Harris. Kemendikbud sudah menyiapkan sistem yang bagus. Yaitu masing-masing kepala sekolah sasaran kurikulum baru langsung memesan buku ke LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah).
Harris mengatakan rata-rata buku kurikulum baru per mata pelajaran hanya di kisaran Rp 10 ribu. Harga buku kurikulum baru buatan Kemendikbud rata-rata hanya Rp 50 per lembar. Harga ini jauh lebih murah ketimbang buku fotokopian yang rata-rata Rp 100 per lembar.
Harris juga menjelaskan bahwa total kapasitas buku yang bakal didistribusikan adalah 240 juta eksemplar. Dengan Rincian
1. 123 juta eksemplar untuk jenjang SD,
2. 60 juta eksemplar untuk SMP,
3. 57 juta untuk SMA dan SMK.
Untuk SMA dan SMK, buku yang tercetak sudah 60 persen. Sedangkan yang sudah terdistribusi masih 20 persen.
Dalam menyikapi hal ini Kemendikbud segera menginvestigasi kenapa banyak sekolah yang belum memesan buku. Muncul dugaan, sekolah tidak memesan buku terbitan Kemendikbud ini karena hanya akan mendapatkan "capek" saja. Berbeda dengan memesan buku di penerbitan umum, kepala sekolah atau guru bisa mendapatkan komisi.
Dalam menyikapi Kekurangan modal yang dialami percetakan Mendikbud Mohammad Nuh sedang mencoba mencari bank yang bisa menyalurkan pinjaman pendanaan kepada percetakan. Solusi yang bisa dipakai juga dengan mencari percetakan lain untuk memecah kewajiban di percetakan yang memenangkan tender pengadaan buku kurikulum baru.
Dalam menyikapi Kekurangan modal yang dialami percetakan Mendikbud Mohammad Nuh sedang mencoba mencari bank yang bisa menyalurkan pinjaman pendanaan kepada percetakan. Solusi yang bisa dipakai juga dengan mencari percetakan lain untuk memecah kewajiban di percetakan yang memenangkan tender pengadaan buku kurikulum baru.
Dengan adanya penjelasan di atas lantas apa pendapat rekan-rekan dengan kurang efektifnya impelementasi Kurikulum 2013 untuk tahun pelajaran 2014/2015 ???
Kemudian apa yang seharusnya dijelaskan sekolah kepada wali murid tentang keterlambatan buku penunjang kurikulum ini ???
merupakan sebuah kontroversi yang membuat galau bagi sekolah-sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013 ini.
Semoga akan segera ada solusi yang bisa membuat semua pihak yang berhubungan dengan implementasi kurikulum 2013 ini dapat bernafas dengan lega.
demikian sedikit kutipan yang berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 untuk tahun pelajaran 2014/2015.
Artikel ini dikutip dari : http://www.jpnn.com/
Sabtu, 29 Maret 2014
SOFTWARE DATA MINING UNTUK KLASIFIKASI C.45 http://rapidminer.software.informer.com/5.3/
Merupakan algoritma yang
digunakan untuk membentuk pohon keputusan.
Latar Belakang Pohon Keputusan
Di dalam kehidupan manusia sehari-hari, manusia selalu dihadapkan oleh
berbagai macam masalah dari berbagai macam bidang. Masalah-masalah yang
dihadapi oleh manusia memiliki tingkat kesulitan dan kompleksitas yang sangat
bervariasi, mulai dari masalah yang teramat sederhana dengan sedikit
faktor-faktor yang terkait, sampai dengan masalah yang sangat rumit dengan
banyak sekali faktor-faktor yang terkait dan perlu untuk diperhitungkan.
Pengertian
Pohon Keputusan
Pohon dalam analisis pemecahan masalah pengambilan
keputusan adalah pemetaan mengeni alternatif-alternatif pemecahan masalah yang
dapat diambil dari masalah tersebut. Pohon tersebut juga memperlihatkan
faktor-faktor kemungkinan/ probablitas yang akan mempengaruhi
alternatif-alternatif keputusan tersebut, disertai dengan estimasi hasil akhir
yang akan didapat bila kita mengambil
alternatif keputusan tersebut.
Dalam algoritma C4.5 untuk membangun pohon keputusan hal pertama yang
dilakukan yaitu :
1.Pilih atribut sebagai akar
2.Buat cabang untuk tiap-tiap nilai
3.Bagi kasus di dalam cabang
4.Ulangi Proses untuk setiap cabang sampai semua kasus pada cabang memiliki
kelas yang sama
STUDI KASUS
Tabel Keputusan Bermain Tenis
Outlook
|
Temperature
|
Humidity
|
Windy
|
PLAY
|
Sunny
|
Hot
|
High
|
TRUE
|
No
|
Sunny
|
Hot
|
High
|
TRUE
|
No
|
Cloudy
|
Hot
|
High
|
FALSE
|
Yes
|
Rainy
|
Mild
|
High
|
FALSE
|
Yes
|
Rainy
|
Cool
|
Normal
|
FALSE
|
Yes
|
Rainy
|
Cool
|
Normal
|
TRUE
|
Yes
|
Cloudy
|
Cool
|
Normal
|
TRUE
|
Yes
|
Sunny
|
Mild
|
High
|
FALSE
|
No
|
Sunny
|
Cool
|
Normal
|
FALSE
|
Yes
|
Rainy
|
Mild
|
Normal
|
FALSE
|
Yes
|
Sunny
|
Mild
|
Normal
|
TRUE
|
Yes
|
Cloudy
|
Mild
|
High
|
TRUE
|
Yes
|
Cloudy
|
Hot
|
Normal
|
FALSE
|
Yes
|
Rainy
|
Mild
|
High
|
TRUE
|
No
|
Gunakan Rapid Miner
Contoh Laporan Kemajuan Pengabdian Masyarakat
1.
Target Luaran
Pada
umumnya setiap kegiatan pasti memiliki target luaran yang diharapkan dapat
terwujud dari mekanisme kinerja yang sudah dilaksanakan. Adapun target luaran
yang diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian membumikan internet untuk
pembelajaran pada masyarakat pasar khususnya masyarakat pasar baru simpang
limun Medan adalah dapat memberikan pengetahuan kepada
masyarakat pasar khususnya Pasar Baru Simpang Limun Medan tentang apa
sebenarnya internet dan pemanfaatan apa saja yang dapat dilakukan dengan
menggunakan internet. Selain itu, Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan untuk
menarik minat masyarakat pasar agar tidak hanya menggunakan perdagangan secara
konvensional, tetapi juga mampu memanfaatkan internet untuk perdagangan secara
elektronik (e-commerce). Sehingga nantinya pasar-pasar tradisional yang ada di
Medan dapat berubah menjadi pasar-pasar modern yang memanfaatkan internet
sebagai sarana perdagangan.
2.
Metode
Sesuai dengan jenis
penelitian yang dilaksanakan berkaitan dengan masyarakat atau lingkungan sosial
maka metode penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa pelaksana adalah dengan menggunakan
metode pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif
maka mahasiswa pelaksana dapat mengumpulkan data dengan observasi, wawancara dan
studi dokumen.
1. Observasi
Observasi, yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung ketempat-tempat terkait, yaitu Masyarakat
Pasar Baru Simpang Limun Medan. Dengan Pedoman observasi yang berisi mengenai
gambaran nyata yang akan dijadikan objek penelitian diantaranya adalah bagaiman
kondisi dari Masyarakat Pasar serta proses pembelajaran Internet yang
dilaksanakan di Pasar Baru Simpang Limun Kota Medan.
2. Wawancara
Teknik wawancara
sering juga disebut dengan interview yaitu sebuah dialog yang dilakukan
pewawancara untuk memperoleh informasi atau data dari terwawancara. Penulis
melakukan wawancara kepada pemilik pasar, pemilik posko, para pedagang dan masyarakat
sekitar pasar simpang limun. Dengan pedoman wawancara yang bersifat umum, tidak
terlalu terinci. Pedoman tersebut berisi tentang aspek atau dimensi-dimensi
yang berkaitan dengan pengelolaan sistem perdagangan. Peneliti tidak menentukan
urutan pernyataan secara ketat, pernyataan akan dikembangkan sesuai dengan jawaban
yang diberikan subjek penelitian.
3. Studi
Dokumen
Studi dokumen, yaitu
dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan judul penelitian ini dari lokasi yang diteliti, yaitu Masyarakat
Pasar Simpang Limun Kota Medan.
3.
Ketercapaian Target
Luaran
Ketercapaian
target luaran dari kegiatan penelitian yang sudah dilaksanakan selama 3 bulan
dalam membumikan internet untuk pembelajaran pada masyarakat pasar khususnya
masyarakat pasar baru simpang limun Medan adalah sebagai berikut:
No.
|
Kegiatan
|
Hasil
|
1.
|
Melakukan
interaksi dan sosialisasi tentang keberadaan posko internet gratis dilokasi
sekitar masyarakat pasar baru simpang limun Medan.
|
Didapatkan
75 orang pedagang yang antusias dan menyambut baik berdirinya posko.
|
2.
|
Mengenalkan
internet dan memberi pemahaman tentang penggunaan internet yang baik dan
Melakukan aksi berkeliling untuk mengenalkan internet dan memberikan
pelajaran penggunaan internet bagi masyarakat yang tidak sempat datang
keposko.
|
Diperoleh
27 orang pedagang yang mau belajar cara menggunakan internet.
|
3.
|
Mengenalkan
manfaat internet dan cara berinternet yang baik.
|
Diperoleh
hanya 15 orang yang memahami manfaat internet.
|
4.
|
Mengenalkan
sistem berdagang secara online
(e-commerce) kepada masyarakat pasar.
|
Diperoleh
75 orang pedagang yang mau belajar.
|
5.
|
Melakukan
evaluasi penggunaan internet yang baik.
|
Didapatkan
1 orang pedagang pakaian dan sepatu yang belajar memajangkan produk
dagangannya dengan menggunakan situs jejaring sosial.
|
4.
Permasalahan dan
Penyelesaiannya
a. Administratif
Dalam
kegiatan penelitian para mahasiswa pelaksana harus menyiapkan format data
administrasi yang mendukung dalam setiap kegiatan. Adapun format data yang
dibutuhkan pastinya menjadi indeks kinerja dalam memantau kegiatan penelitian,
dan sebagai data yang menjadi acuan kerangka kegiatan pembelajaran masyarakat
pasar. Untuk memantau mekanisme kinerja kegiatan dalam melakukan pembelajaran
internet terhadap masyarakat Pasar Baru Simpang Limun Kota Medan, dalam hal ini
penulis mendapatkan permasalahan
dan berusaha melakukan penyelesaian.
No.
|
Permasalahan
|
Penyelesaian
|
1.
|
Bagaimana mengetahui mekanisme kinerja yang sudah
dilakukan dalam melaksanakan kegiatan penelitian.
|
Membuat Buku Catatan Kegiatan Penelitian.
|
2.
|
Bagaimana
agar dapat diketahui indikator keberhasilan para masyarakat pasar yang sudah
belajar internet.
|
Membuat
Loogbook yang memuat IKJP (Indikator
Keberhasilan Jangka Pendek) pada setiap tahap pelaksanakan pembelajaran.
|
3
|
Mengetahui
persentase kehadiran para mahasiswa peneliti.
|
Membuat Daftar Hadir Mahasiswa Peneliti
|
4
|
Mengetahui
jumlah masyarakat pasar dan mengetahui keanekaragaman barang yang dijual oleh
masyarakat pasar simpang limun Medan.
|
Menyiapkan format Daftar Nama Masyarakat Pasar
yang mau belajar internet.
|
b. Teknis
Adapun
hambatan dan teknis penyelesaian kegiatan dilapangan pada saat memberikan
pembelajaran terhadap masyarakat Pasar Baru Simpang Limun Medan.
No.
|
Permasalahan
|
Penyelesaian
|
1.
|
Cara dan metode mengenalkan internet pada masyarakat
pasar.
|
Mendirikan
posko internet gratis dan memasang jaringan internet di pasar.
|
2.
|
Melakukan
upaya pemahaman penggunaan internet kepada masyarakat pasar.
|
Membagikan
modul pembelajaran kepada masyarakat.
|
3
|
Masyarakat
yang tidak sempat datang keposko untuk belajar.
|
Melakukan
aksi berkeliling pasar untuk memberikan pembelajaran internet.
|
4
|
Melakukan
evaluasi akhir
|
memberikan
beberapa pertanyaan dan latihan penggunaan internet untuk media berdagang
secara elektronik.
|
c. Organisasi
Pelaksana
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan oleh mahasiswa yang dalam setiap
pelaksanaannya tidak terlepas dari arahan dan pantauan dari Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) yang ada di Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer (STMIK) Triguna Dharma Medan. Adapun dalam pelaksanaan
penelitian kadangkala terdapat permasalahan terhadap mahasiswa dan dalam
penyelesaiannya dibantu oleh Dosen Pendamping dan dikoordinasikan juga dengan
LPPM STMIK Triguna Dharma.
No.
|
Permasalahan
|
Penyelesaian
|
1.
|
Keraguan
masyarakat terhadap kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa.
|
Diberikan surat tugas dari LPPM sebagai tanda keabsahan
dalam melaksanakan tugas penelitian.
|
d. Keuangan
No.
|
Permasalahan
|
Penyelesaian
|
1.
|
Keperluan biaya penelitian yang tidak dapat
ditanggulangi oleh mahasiswa.
|
Dibantu dengan diberikan pinjaman dana sementara dari
LPPM.
|
2.
|
Kebutuhan konsumsi mahasiswa yang dibutuhkan.
|
Dibantu dari pihak Perguruan Tinggi melalui LPPM.
|
e. Lain-Lain
No.
|
Permasalahan
|
Penyelesaian
|
1.
|
Kondisi keadaan pasar bila turun hujan dan menimbulkan
bau busuk kotoran ayam dan sayuran.
|
Membersihkan posko agar mahasiswa dan masyarakat yang
datang merasa nyaman.
|
Langganan:
Postingan (Atom)